Bab Iman Akan Kembali ke Kota Madinah dan Iman Itu Yaman
Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yahya Badrusalam
Bab Iman Akan Kembali ke Kota Madinah dan Iman Itu Yaman adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan الجمع بين صحيحين (Al-Jam’u Baina As-Sahihain), sebuah kitab yang berisi Kumpulan shahih Bukhari dan Muslim karya Syaikh Yahya bin Abdul Aziz Al-Yahya. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. pada 27 Jumadal Awwal 1440 H / 03 Februari 2019 M.
Download Kitab Al-Jam’u Baina As-Sahihain – Format PDF di sini
Download mp3 kajian sebelumnya: Bab Berkata Baik Atau Diam
Kajian Hadits Tentang Bab Iman Akan Kembali ke Kota Madinah dan Iman Itu Yaman – Al-Jam’u Baina As-Sahihain
Pembahasan kali ini sampai pada hadits ke-29 halaman 14 pada kitab Al-Jam’u Baina As-Sahihain.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِنَّ الْإِيمَانَ لَيَأْرِزُ إِلَى الْمَدِينَةِ ، كَمَا تَأْرِزُ الْحَيَّةُ إِلَى جُحْرِهَا
“Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya keimanan akan kembali ke kota Madinah sebagaimana ular masuk kedalam lubangnya”
Dalam riwayat Muslim:
دَأَ الْإِسْلَامُ غَرِيبًا، وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا، فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ
“Islam muncul dalam keadaan asing dan akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang asing”
Dan dalam hadits Ibnu ‘Umar,
وَهُوَ يَأْرِزُ بَيْنَ الْمَسْجِدَيْنِ
“Dan ia akan kembali kepada dua masjid”
Nabi Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengabarkan bahwa iman itu akan kembali kepada kota Madinah. Terjadi ikhtilaf para ulama didalam menafsirkan hadits ini.
Sebagian ulama berpendapat bahwa hadits ini hanya berlaku dizaman Sahabat, Tabi’in dan Tabiut Tabi’in. Karena disaat itu kota Madinah itu tempatnya iman. Sehingga orang yang ingin mencari iman harus pergi kesana. Zaman Tabi’in, ketika muncul kesesatan, ketika muncul firqoh-firqoh sesat, mereka pergi ke kota Madinah untuk bertanya kepada para Sahabat.
Pendapat yang kedua, bahwa hadits ini berlaku pada setiap zaman sampai zaman detik ini. Maksudnya bahwa manusia itu ada kerinduan ingin pergi kesana. Orang-orang yang beriman, orang-orang yang artinya ada di hatinya keimanan, dia rindu ingin pergi ke kota Makkah, dia rindu ingin pergi kota Madinah.
Ada orang yang tiap tahun umroh. Ini karena kerinduan hatinya. Bahkan ada yang umroh setiap bulan, ada yang umroh setahun tiga kali, mereka tidak bosan-bosan. Mereka rindu kota Mekah dan Madinah bukan karena pelesiran. Allah jadikan kota yang paling Allah cintai adalah Mekah yang di sana hanya ada padang pasir, bebatuan, tidak ada apa-apa. Supaya tujuan kita pergi ke sana itu bukan untuk pelesiran.
Bayangkan kalau misalnya Ka’bah itu adanya di tempat yang indah seperti Lombok. Akhirnya orang pergi ke sana pasti niatnya dua, sekalian plesiran. Tapi Allah jadikan di suatu tempat yang tidak ada tanaman, tandus, tidak ada pemandangan yang indah.
Kara para ulama diantara hikmahnya supaya ketika kita pergi ke sana, perginya memang betul-betul tujuannya untuk ibadah. Dan orang yang merindukan dua kota ini, pasti kerinduannya karena iman.
Maka dari itu bahkan dari seluruh dunia, mereka berusaha berlomba-lomba bagaimana bisa kembali lagi ke Mekah dan Madinah. Karena keimanan mereka.
Pendapat yang ketiga, maksudnya bahwa nanti diakhir zaman, Islam akan rusak dikecualikan padanya yang ada di kota Makkah dan Madinah. Sebagaimana dulu Islam tersebar dari Mekah dan Madinah, tersebar ke seluruh dunia. Lalu sedikit demi sedikit akan rusak, akan rusak, akan rusak dan akan kembali lagi Islam ada di sana saja. Tapi itu nanti di akhir zaman.
Pendapat yang ketiga ini saya memandang lemah. Karena yang pertama, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengabarkan bahwa Islam itu nanti di akhir zaman akan sampai ke tempat-tempat yang sampai padanya siang dan malam. Kata Rasulullah:
لَيَبْلُغَنَّ هَذَا الْأَمْرُ مَا بَلَغَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ
“Agama ini akan menyebar sejauh jarak yang dicapai malam dan siang” (HR. Ahmad)
Artinya seluruh dunia akan Islam. Itu nanti dizaman Nabi Isa Alaihi wa Sallam disaat beliau turun. Sebagian mengatakan sudah terjadi.
Saya lebih condong kepada pendapat yang kedua. Bahwa yang dimaksud dengan iman kembali ke dua kota adalah kerinduan manusia kepada kedua kota itu karena keimanan mereka kepada Allah dan RasulNya. Karena keimanan dan kecintaan mereka kepada Allah dan RasulNya itu yang menyebabkan mereka ingin selalu kembali ke kota Mekah dan Madinah. Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan bahwa iman akan kembali ke kota Makkah dan Madinah sebagaimana ular kembali.
Faidah hadits
Pertama, ini menunjukkan akan keutamaan kota Mekah dan Madinah. Dua-duanya MasyaAllah adalah merupakan kota suci umat Islam. Diantara keutamaan kota Mekah dan Madinah,
- tidak boleh barang temuannya diambil. Biarkan saja kecuali kalau tujuannya mengambil untuk dikembalikan,
- tidak boleh berburu,
- tidak boleh mematahkan pepohonan-pepohonan, dedaunannya,
- tidak boleh berbuat dzalim di sana. Dan perbuatan dzalim di Mekah dan Madinah itu dikali lipat gandakan dosanya di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Bab Iman Itu Yaman
عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ قَالَ أَشَارَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِهِ نَحْوَ الْيَمَنِ فَقَالَ أَلَا إِنَّ الْإِيمَانَ هَهُنَا وَإِنَّ الْقَسْوَةَ وَغِلَظَ الْقُلُوبِ فِي الْفَدَّادِينَ عِنْدَ أُصُولِ أَذْنَابِ الْإِبِلِ حَيْثُ يَطْلُعُ قَرْنَا الشَّيْطَانِ فِي رَبِيعَةَ وَمُضَرَ
Dari Abu Mas’ud dia berkata, “Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberi isyarat dengan tangan ke arah Yaman, seraya bersabda: “Ingatlah, sesungguhnya iman ada di sini (Yaman), sedangkan kerasnya dan kasarnya hati ada pada penggembala yang bersuara keras di dekat pangkal ekor unta ketika muncul sepasang tanduk setan pada Bani Rabi’ah dan Bani Mudlar.”
Simak penjelasannya pada menit ke -12:03
Download MP3 Kajian Hadits Tentang Bab Iman Akan Kembali ke Kota Madinah dan Iman Itu Yaman – Al-Jam’u Baina As-Sahihain
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/46687-bab-iman-akan-kembali-ke-kota-madinah-dan-iman-itu-yaman/